Teknologi Drone Dalam Mekanisasi Pertanian

Oleh: Arszandi Pratama, S.T., M.Sc., Akhmad Abrar A.H. S.T., Dandy Muhamad Fadilah, S.T.

Mekanisasi pertanian merupakan salah satu komponen penting dalam memanfaatkan alat dan mesin pertanian (alsintan) sebagai instrumen untuk meningkatkan efisiensi usaha tani dan daya saing produk pangan dan pertanian di Indonesia. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, mekanisasi identik dengan penggunaan traktor. Hal ini dikarenakan pada tahun 1946 saat pengenalan teknologi pertanian, traktor merupakan salah satu alat yang diperkenalkan. Namun, semakin berkembangnya zaman, terdapat banyak sekali teknologi yang membantu petani menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dan aman.

Penggunaan alat dan mesin pertanian terbaru untuk mendukung proses operasional usaha tani, mulai dari pembukaan lahan, penyiapan tanam, tanam, pemeliharaan tanaman, panen sampai dengan pasca panen dikenal dengan sebutan mekanisasi pertanian (Rijk, 2010). Penerapan mekanisasi pertanian mampu meningkatkan efisiensi waktu, efisiensi biaya, efektivitas kerja, dan menurunkan kehilangan hasil selama proses/kegiatan.

Mekanisasi pertanian merupakan langkah untuk mengatasi permasalahan yang kerap timbul dari penggunaan metode konvensional yang seluruh prosesnya masih mengandalkan tenaga manusia. Traktor sebagai salah satu bentuk implementasi inovasi teknologi di bidang pertanian jelas memberikan dampak yang signifikan bagi para petani. Bayangkan, satu traktor dapat melakukan pekerjaan pengolahan lahan, penanaman, perawatan hingga panen. Bandingkan berapa banyak tenaga manusia yang dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. Mekanisasi pertanian merupakan pilihan yang memang harus diambil untuk memacu peningkatan produksi, produktivitas, efisiensi dan daya saing. Faktor lain sebagai alasan pentingnya mekanisasi adalah semakin berkurangnya ketersediaan tenaga kerja (usia muda) dalam kegiatan usaha pertanian.

Tujuan Mekanisasi Pertanian

Mekanisasi pertanian dalam arti luas bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja, meningkatkan  produktivitas  lahan,  dan  menurunkan  biaya  produksi. Penggunaan alat dan mesin pada proses produksi dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, produktivitas, kualitas hasil, dan mengurangi beban kerja petani. Berikut beberapa tujuan mekanisasi pertanian:

  1. Mengelola dan memaksimalkan hasil produksi di dalam sektor pertanian itu sendiri.
  2. Mencapai target yang telah dicanangkan di dalam pertanian, hal ini menyangkut hasil panen dan pengendalian hasil setelah panen.
  3. Memaksimalkan fungsi lahan pertanian, di mana akan banyak waktu pengelolaan tanah pasca panen yang bisa dihemat dan kemudian digunakan sebagai masa tanam produktif pada lahan pertanian.
  4. Menghindari terjadinya gagal panen yang diakibatkan oleh kurangnya jumlah tenaga kerja yang dimiliki oleh sektor pertanian, maka di dalam hal ini penggunaan alat-alat pertanian modern dapat membantu dan mengurangi risiko tersebut. 
  5. Menjamin kenaikan kualitas dan kuantitas produksi 
  6. Meningkatkan taraf hidup petani
  7. Memungkinkan  pertumbuhan  ekonomi  subsisten  (tipe  pertanian  kebutuhan  keluarga) menjadi tipe pertanian komersial (commercial farming)

Adapun beberapa keunggulan dari mekanisasi pertanian yaitu : 

  1. Meningkatkan produksi per satuan luas dengan adanya alat-alat mekanis yang canggih yang telah digunakan oleh para petani 
  2. Dengan  meningkatnya  hasil  produksi,  maka  pendapatan  para  petani  juga  otomatis  akan meningkat 
  3. Dapat meningkatkan efektifitas, produktivitas, kuantitas dan kualitas hasil pertanian 
  4. Teknologi pasca panen mampu memberikan dukungan untuk mempertahankan mutu dan meningkatkan nilai tambah pada hasil produksi. 
  5. Dapat meningkatkan efisiensi lahan dan tenaga kerja (tidak terlalu membutuhkan banyak sumber daya manusia) 
  6. Menghemat energi dan sumber daya (benih, pupuk, dan air) 
  7. Dapat meminimalisir faktor-faktor penyebab kegagalan dalam produksi 
  8. Meningkatkan  luas  lahan  yang  ditanami  dan  menghemat  waktu  karena  dengan menggunakan alat-alat mekanis pengolahan lahan yang luas dapat dengan cepat terselesaikan  dan juga pekerjaan para petani akan lebih terasa ringan. 
  9. Menjaga kelestarian lingkungan dan produksi pertanian yang berkelanjutan, serta 
  10. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani 

Mekanisasi Pertanian di Indonesia dan Dampaknya

Modernisasi pertanian melalui penerapan mekanisasi pertanian, telah memberikan hasil nyata dalam sejarah pertanian Indonesia saat ini. Dampaknya terjadi penghematan tenaga kerja sebanyak 70 hingga 80 persen dan penghematan biaya produksi 30 hingga 40 persen. Peningkatan produksi 10 hingga 20 persen dan penurunan kehilangan hasil saat panen dari 20 persen menjadi 10 persen. Jika diasumsikan penurunan kehilangan hasil 20 persen, dari luas panen sawah padi di Indonesia 14 juta ha dengan tingkat produksi rata-rata nasional 5 ton per ha, dapat menyelamatkan 14 juta ton gabah kering panen (GKP).

Apabila diasumsikan harga GKP Rp 3.700 per kg, maka uang yang diselamatkan sebanyak Rp5,18 triliun. Hal ini berarti dari salah satu dampak positif dari penerapan mekanisasi, sektor pertanian mampu memberikan kontribusi besar pada perekonomian negara. Hasil lain yang bersifat positif dari penerapan mekanisasi pertanian, yaitu sukses mewujudkan Indonesia tidak impor beras, jagung untuk pakan, cabai, dan bawang merah, sehingga sektor pertanian berhasil menghemat devisa sekitar Rp52 triliun.

Drone Sebagai Solusi Pertanian Masa Depan

Di era industri 4.0, digitalisasi sudah merambah di bidang pertanian. Mekanisasi dalam pertanian sudah semakin maju. Mulai dari pemetaan lahan, pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, panen, hingga pasca panen. Penggunaan teknologi drone juga mampu mengubah budaya pertanian menjadi lebih modern dan efisien.

Teknologi Drone dapat dioperasikan untuk pemantauan tanaman, pengelolaan pemupukan, penyemprotan, pemetaan irigasi, mendeteksi gangguan hama penyakit, pertumbuhan gulma dan masih banyak lagi manfaatnya yang dapat ditemui dalam teknologi ini. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam pertanian.go.id mengatakan bahwa “Modernisasi pertanian ini sekaligus juga sebagai persiapan untuk menghadapi tantangan revolusi industri 4.0, dengan target utama peningkatan produksi dan produktivitas hasil pertanian. Teknologi pertanian dikemas dalam bentuk mekanisasi 4.0, yang sekaligus menjawab tantangan revolusi industri 4.0 di segala bidang. Ia memastikan aplikasi drone bukan untuk menghilangkan lapangan pekerjaan terutama petani tradisional. Para petani bahkan bakal menerima manfaat yang lebih besar dengan bantuan teknologi.”

Secara umum dalam proses operasional pertanian, drone dapat membantu dalam tahap:

  1. Perencanaan dan Pengolahan Lahan

Drone dapat membantu dalam melakukan persiapan sebelum musim tanam. Biasanya pemanfaatan drone untuk mengetahui kondisi lahan secara menyeluruh. Drone dengan sensor LiDAR juga memiliki kemampuan dalam melakukan pemetaan kontur lahan. Selanjutnya, data tersebut dapat digunakan untuk analisis kondisi lahan atau dapat juga dimanfaatkan untuk perencanaan irigasi. Hasil analisis juga dapat digunakan untuk menentukan pola penanaman bibit yang maksimal.

  1. Persiapan benih dan penanaman

Keberadaan drone dapat digunakan pada saat penanaman bibit. Cara penanaman bibit menggunakan drone memungkinkan proses penanaman berlangsung dengan lebih cepat. Drone tidak hanya punya kemampuan untuk menembakkan bibit ke permukaan tanah, tetapi juga melakukan pemupukan. Metode pembibitan dan pemupukan menggunakan drone dapat mengurangi biaya untuk ongkos penanaman.

  1. Penyemprotan tanaman

Drone spraying merupakan salah satu pemanfaatan drone dalam mekanisasi pertanian di Indonesia yang paling sering digunakan baik pertanian, perkebunan, maupun kehutanan.  Dengan sistem yang canggih memungkinkan penyemprotan dapat dilakukan secara efektif dan maksimal dibanding jika dilakukan secara manual. 

  1. Pemeliharaan Tanaman

Populasi tanaman pada suatu area dapat diketahui menggunakan teknologi Drone. Tujuan kegiatan tersebut adalah untuk mengetahui apakah populasi tanaman terhadap luas lahan seimbang atau tidak. Hal tersebut menjadi bahan pertimbangan apabila harus dilakukan replanting (penanaman ulang) atau thinning (penjarangan) tanaman sehingga rasio antara tanaman dan luas lahan akan seimbang dan akan menghasilkan produk pertanian yang lebih optimal.

  1. Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

Selain penyemprotan rutin tanaman, Drone spraying juga banyak dimanfaatkan untuk penyemprotan herbisida dan pestisida. Hal ini sangat berguna untuk mengurangi dampak buruk kepada kesehatan petani. Selain itu, dengan drone spraying penyemprotan dapat lebih merata dan dapat memangkas biaya.

Penggunaan alat drone dapat mendukung proses operasional kegiatan pertanian. Mekanisasi pertanian menggunakan drone memiliki banyak keunggulan yaitu dapat menyelesaikan pekerjaan lebih cepat, efisien, dan efektif. Untuk mendukung mekanisasi pertanian di Indonesia, Silahkan untuk konsultasikan kebutuhan anda kepada kami! Yuk Bermitra dengan KHS.

Sumber:

  1. Universitas Medan Area. 2021. Pengertian, Tujuan dan Penerapan Mekanisasi Pertanian. https://barki.uma.ac.id/2021/12/20/pengertian-tujuan-dan-penerapan-mekanisasi-pertanian/. Diakses pada 09 Maret 2023.
  2. Rasmunaldi. 2016. Mekanisasi, Peran dan pentingnya dalam pembangunan Pertanian https://sumbarprov.go.id/home/news/6664-mekanisasi-peran-dan-pentingnya-dalam-pembangunan-pertanian. Diakses pada 09 Maret 2023.
  3. Radi-tep. 2019. Mekanisasi. https://alsintan.tp.ugm.ac.id/mekanisasi/. Diakses pada 09 Maret 2023.
  4. Ulfah Inayah. 2018. Makalah Mekanisasi Pertanian Pengertian Mekanisasi Pertanian Dan Sumber Tenaga Dibidang Pertanian. https://www.studocu.com/id/document/universitas-riau/mekanisasi-pertanian/makalah-mekanisasi-pertanian/37699111. Diakses pada 09 Maret 2023.
  5. Mahfudi Akbar. Penggunaan Drone Dalam Sistem Pertanian Indonesia. https://jurnaba.co/penggunaan-drone-dalam-sistem-pertanian-indonesia/. Diakses pada 09 Maret 2023.
  6. 2021. Inovasi Drone Mudahkan Petani Amankan Produksi Pangan. https://www.swadayaonline.com/mobile/artikel/8424/Inovasi-Drone-Mudahkan-Petani-Amankan-Produksi-Pangan/. Diakses pada 09 Maret 2023.
  7. Teknologi Canggih Drone Digunakan Petani. https://www.pertanian.go.id/home/?show=news&act=view&id=3995. Diakses pada 09 Maret 2023.
  8. Dewi Susanti. 2019. 7 Manfaat Aplikasi Drone Di Bidang Pertanian. http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/88995/7-Manfaat-Aplikasi-Drone-Di-Bidang-Pertanian/. Diakses pada 09 Maret 2023.
  9. Andi Amran Sulaiman, dkk. 2018. Revolusi Mekanisasi Pertanian Indonesia. IAARD PRESS. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *