Peran Drone Dalam Perencanaan Tambak

Oleh: Arszandi Pratama, S.T., M.Sc., Tike Aprillia S.T, dan Dandy Muhamad Fadilah, S.T.,

Tambak memegang peranan penting sebagai sumber ekonomi masyarakat. Manfaat lainnya adalah tambak menjadi sumber ketahanan pangan di wilayah tersebut. Dalam proses perencanaan tambak, diperlukan proses yang baik dan benar agar pengelolaan tambak dapat berjalan dengan baik. Drone dapat membantu dalam proses perencanaan tambak dengan metode LiDAR ataupun hasil foto udara. Yuk kita simak.

Definisi dan Ciri-Ciri Tambak

Tambak adalah kolam buatan yang biasanya terdapat di daerah pantai yang diisi dengan air dan dimanfaatkan sebagai sarana budidaya perairan (akuakultur). Hewan yang dibudidayakan adalah hewan air, terutama ikan, udang, serta kerang. Tambak bisa dikatakan sebagai kolam, namun kolam yang dijadikan tambak harus memenuhi beberapa persyaratan tertentu mulai dari luas, kedalaman air yang digunakan, standar pengelolaan, dan masih banyak lagi lainnya. Perbedaan dari tambak dengan kolam biasa adalah jenis air yang digunakan untuk budidaya di dalamnya. Jika airnya merupakan air tawar, maka hal tersebut akan disebut sebagai kolam biasa. Akan tetapi, jika airnya adalah air laut, maka akan disebut sebagai tambak. Oleh sebab itulah, biasanya tambak ini terletak di daerah yang dekat dengan laut atau dengan pantai. Biasanya, tambak biasanya digunakan untuk budidaya udang windu di daerah pesisir pantai, akan tetapi seiring berjalannya waktu tambak juga digunakan untuk membudidayakan ikan bandeng, ikan nila, ikan kerapu, serta ikan kakap.

Tambak menjadi salah satu usaha yang banyak diminati oleh para pengusaha pemula maupun yang sudah lama berkecimpung dalam dunia wirausaha. Jenis usaha ini bisa menghasilkan keuntungan yang besar dengan modal kecil dan dalam waktu yang tidak terlalu lama jika dikelola dengan baik. Namun, banyak yang gagal dalam mengelola tambak dikarenakan kurangnya ilmu dan pemahaman terhadap pengelolaan tambak yang baik. Pada dasarnya, tambak adalah salah satu jenis habitat yang digunakan sebagai tempat budidaya. 

Jenis Jenis Tambak

Dalam memulai merencanakan pembangunan tambak, kita harus mengetahui jenis-jenis tambak yang sesuai dengan kebutuhan usaha kita. Berikut beberapa jenis tambak yang sudah kami rangkum:

  • Tambak ekstensif adalah jenis tambak tradisional yang hingga kini masih sangat banyak digunakan oleh para petambak. Metode tambak ini dikenal dengan padat tebar isi budidaya yang rendah atau sedikit sehingga tingkat produktivitasnya pun rendah pula. Akan tetapi, jenis ini lebih disukai karena perawatan tambak yang mudah dan tingkat risiko kematian udang yang dibudidayakan semakin kecil.
  • Tambak Semi Intensif. Tambak yang satu ini adalah jenis yang dianggap paling cocok digunakan di Indonesia. Hasil panen yang akan didapatkan relatif besar dan juga pengelolaan tambak sangat ramah lingkungan karena padat tebarnya yang tidak terlalu padat.
  • Tambak Intensif. Padat tebar dalam tambak satu ini cukuplah tinggi. Oleh sebab itu, kolam tanah secara langsung biasanya digunakan untuk tambak jenis intensif ini. Karena padat tebarnya yang tinggi, maka tambak ini lebih sulit dikelola dan cenderung menghasilkan limbah yang lumayan banyak.
  • Tambak Super Intensif. Padat tebar tambak super intensif lebih tinggi daripada tambak intensif. Akibatnya, biaya perawatan dan pengelolaan juga semakin mahal karena asupan oksigen di dalam air lebih banyak dan kedalaman kolam pun pastinya sangat dalam. Akan tetapi, petambak memang akan mendapatkan hasil panen yang lebih besar pula.

Dalam proses perencanaan pembangunan tambak dibutuhkan peta topografi. Peta topografi ini dapat digunakan untuk pembuatan DED (detail engineering design), kemiringan lahan, dan mengetahui arah aliran air. Salah satu metode untuk mendapatkan peta topografi yang sekarang ini sering digunakan yaitu LiDAR (Light Detection of Ranging).

LiDAR (Light Distance And Ranging) adalah metode deteksi objek yang menggunakan prinsip pantulan cahaya laser untuk mengukur jarak objek di permukaan bumi. Sensor LiDAR dibawa oleh wahana Drone. Data yang dihasilkan dari akuisisi data LiDAR yaitu data dalam bentuk point cloud. Point cloud merupakan kumpulan titik yang mewakili bentuk atau fitur tiga dimensi (3D). Setiap titik memiliki koordinat X, Y, dan Z. Ketika terdapat banyak kumpulan point cloud yang disatukan, maka point cloud tersebut akan membentuk suatu permukaan atau objek dalam bentuk 3D. Berikut adalah contoh point cloud yang dihasilkan LiDAR di area tambak:

Gambar 1. Point Cloud 3D LiDAR

Point cloud ini selanjutnya diolah dan akan menghasilkan DTM (Digital Terrain Model), DSM (Digital Surface Model), dan garis kontur.

Selain LiDAR terdapat metode lain yang memanfaatkan drone dan dapat digunakan dalam perencanaan pembangunan tambak, yaitu foto udara. Foto udara dibutuhkan untuk mengetahui lokasi eksisting tambak yang akan digunakan. Dengan bantuan drone, foto udara dapat dijadikan analisis awal untuk merencanakan kawasan tambak secara lebih luas dari mulai irigasi, sampai mekanisme panen. Berikut adalah contoh foto udara di kawasan tambak:

Gambar 2. Foto Udara Overlay Data Kontur

Gambar 3. Contoh Layout Tambak

Secara umum dalam proses perencanaan tambak dibutuhkan teknologi modern agar perencanaan yang dilakukan dapat sesuai dengan kebutuhan. Metode survey yang dilakukan dengan drone, dapat mempermudah para pengusaha tambak untuk dapat menghasilkan data awal yang lebih akurat dengan biaya yang relatif lebih murah. Kebutuhan data mengenai kelerengan dan kondisi awal lahan dibutuhkan agar pembangunan tambak dapat berjalan dengan baik dan tidak menjadi kegagalan di kemudian hari. Yuk berkolaborasi dengan PT KHS. Kami siap berkontribusi!

REFERENSI

  1. https://mcp-indonesia.com/mengenal-lebih-dalam-soal-tambak/
  2. Hidayat Suryanto Suwoyo. 2017. Persiapan Tambak Untuk Budidaya. Bimbingan Teknologi Budidaya Air Payau Bagi Penyuluh Perikanan Desa Lawallu, Kab Barru. Balai Penelitian Dan Pengembangan Budidaya Air Payau Puslitbang Perikanan